Sabtu, 01 Oktober 2011

Sektor-Sektor Yang Mempengaruhi


SEKTOR PERIKANAN & KELAUTAN

Sektor perikanan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung didominasi oleh perikanan laut karena lokasi daerah ini secara geografis dikelilingi oleh lautan dan selat. Selain sumber daya laut, daerah ini juga memiliki potensi untuk budidaya air tawar dan payau.
Potensi sumberdaya perikanan tangkap di perairan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan luas areal 65.301 km2 sebesar 499.500 ton/tahun dengan nilai ekonomis Rp. 2.497.500.000.000. Jumlah produksi untuk tahun 2006 adalah 122.841,6 ton (24,59% dari potensi produksi) dengan nilai produksi Rp. 1.235.632.162.000 (49,47% dari potensi nilai ekonomis). Jenis ikan dominan antara lain: Tenggiri, Tongkol, Kembung, Layang, Selar, Tembang, Kakap, Kerapu, Bawal Hitam, Bawal Putih, Kerisi, Ekor Kuning, Udang Windu, dan Udang Putih.
Di samping potensi sumber daya perikanan tangkap tersebut di atas, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan panjang pantai 1.200 km dan 251 buah pulau-pulau kecil merupakan wilayah yang cocok untuk usaha budidaya laut seperti ikan kerapu, teripang, rumput laut dan kerang-kerangan. Luas areal untuk budidaya laut adalah seluas 120.000 Ha dengan potensi produksi 1.200.000 ton. Pada tahun 2006 produksi budidaya laut hanya sebesar 17.78 ton (0.07% dari potensi produksi).
Selain sumberdaya perikanan laut Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki potensi lahan budidaya air payau (tambak) dan air tawar (kolong). Dengan panjang pantai 1.200 km potensi lahan untuk budidaya tambak mencapai 250.000 Ha dengan potensi produksi 100.000 ton. Pada tahun 2006 produksi budidaya air payau hanya sebesar 153.55 ton (0.07% dari potensi produksi).
Untuk budaya perikanan air tawar, potensi lahan yang dimiliki mencapai 1.602 Ha yang terdiri dari dari perairan kolong, sungai dan kolam dengan potensi produksi 16.000 ton. Pada tahun 2006 produksi budidaya air tawar hanya sebesar 751.24 ton (0.07% dari potensi produksi).
Peluang investasi yang ditawarkan pada sektor perikanan dan kelautan ini adalah:

Industri Pakan

Pakan ikan laut; kapasitas 50 ton/hari; 25 unit
Pakan ikan payau; kapasitas 50 ton/hari; 10 unit Pakan ikan tawar; kapasitas 50 ton/hari; 2 unit

Industri Bioteknologi

Benih ikan laut 40.000.000-50.000.000 ekor/tahun
Benih ikan payau 40.000.000-50.000.000 ekor/tahun
Benih ikan tawar 4000.000-5000.000 ekor/tahun

Pabrik Pengolahan

Cold Storage kapasitas 200 – 500 Ton; 30 unit
Pabrik Es; kapasitas 10-20 ton/hari; 10 unit
Industri Tepung Ikan; kapasitas 5-10 ton/hari; 10 unit

Industri Galangan

Kapasitas 60 unit/tahun; 10 unit Galangan Kapal

Industri Pembuatan Alat tangkap :

1 Unit

PELABUHAN PERIKANAN

Pelabuhan Perikanan

SEKTOR PERTANIAN & KEHUTANAN

Potensi lahan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung masih sangat besar untuk pengembangan kawasan pertanian, sebagai contoh terdapat lahan yang tidak diusahakan sebesar 6% dari potensi yang ada, dan ada lahan lainnya yang juga belum dimanfaatkan sebesar 23%, artinya upaya pengembangan pembangunan pertanian masih sangat dimungkinkan melalui perluasan areal tanam dengan penambahan bahan baku lahan dan optimalisasi lahan yang ada.
POTENSI LAHAN DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Potensi Lahan

SUBSEKTOR TANAMAN PANGAN DAN HOLTIKULTURA

Pengembangan pertanian pada subsektor tanaman pangan dan holtikultura diarahkan untuk meningkatkan produksi dan produktifitas. Ketersediaan pangan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung saat ini hanya bisa mencukupi 9,36% dari kebutuhan pangan yang ada, selebihnya masih dipasok dari luar Bangka Belitung. Padahal potensi lahan yang ada bisa untuk meningkatkan ketersediaan pangan yang ada. Untuk itu upaya yang dilakukan sebagai tindakan preventifnya adalah dengan perluasan areal tanam dan intensifikasi lahan, akselerasi terhadap penyediaan pangan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan penggunaan paket teknologi dan penanganan pasca panen. Begitu pula dengan subsektor holtikultura pencapaian pembangunannya diarahkan kepada pengembangan kawasan dengan memfokuskan kepada pengelolaan komoditi spesifik lokasi seperti pengembangan kawasan manggis di Kabupaten Belitung dan Kabupaten Bangka, pengembangan kawasan durian di Kabupaten Bangka Barat, kawasan jeruk di Kabupaten Bangka Selatan dan Bangka Tengah.

SUBSEKTOR PERKEBUNAN

Kontribusi PDRB terbesar ketiga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung disumbangkan oleh Sektor Pertanian dan Kehutanan sebesar 18,69% (tahun 2006) setelah sektor industri pengolahan sebesar 22,37% dan sektor pertambangan dan penggalian sebesar 21,32%. Hal ini juga diikuti dengan perkembangan volume ekspor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2005 yang menempatkan sektor pertanian dan kehutanan khususnya pada komoditi Lada dan Karet pada urutan kedua perkembangan ekspor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung setelah Timah. Lada Putih (Muntok White Pepper) yang merupakan komoditi unggulan perkebunan sudah terkenal di pasaran dunia dengan cakupan produksi sebanyak 20.000 – 35.000 ton per tahun, begitu pula dengan perkembangan perkebunan kelapa sawit yang ada seluas 136.400 Ha mempunyai keunggulan komparatif bagi perkembangan pembangunan pertanian di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Dalam perkembangannya subsektor perkebunan menetapkan fokus pengembangan kepada tiga komoditi utama yaitu Lada, Karet, dan Kelapa Sawit.

SUBSEKTOR PERTANIAN



Sektor peternakan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung juga mendapatkan perhatian khusus mengingat bahwa kebutuhan daging sampai saat ini masih didatangkan dari luar daerah untuk itu Dinas Pertanian dan Kehutanan mengupayakan program utama dalam pengembangan subsektor peternakan adalah pemenuhan kecukupan daging. Untuk itu upaya yang dilakukan dalam rangka pemenuhan kebutuhan tersebut adalah dengan meningkatkan populasi ternak dan pembibitan sapi melalui pola penggemukan sapi. Pada subsektor peternakan juga memfokuskan pengembangan peternakan pada dua fokus utama ternak yaitu Sapi Potong dan Ayam Buras.

SUBSEKTOR KEHUTANAN

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki kawasan hutan seluas 657.510 Ha yang terdiri dari

NO.KAWASAN HUTANLUAS (HA)PERSEN (%)
1.Hutan Konservasi (HK)34.6905.28
2.Hutan Lindung (HL)156.73023.84
3.Hutan Produksi (HP)466.09070.89



Perkiraan Luas Kawasan Hutan Dan Areal Penggunaan Lain Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung:
NO.KAB/KOTAKAWASAN HUTAN (HA)APLJUMLAH
HKHPHLJUMLAH
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Bangka
Bangka Barat
Bangka Selatan
Bangka Tengah
Belitung
Belitung Timur
Pangkalpinang
17.654
6.665
1.712
6.068
2.591
0
0
12.350
15.560
18.115
23.741
46.255
40.709
0
68.916
99.768
134.275
75.265
44.961
42.905
0
98.920
121.993
154.102
105.074
93.807
83.614
0
196.148
160.068
206.606
110.505
135.562
167.077
8.940
295.068
282.061
360.708
215.577
229.369
250.691
8.940
Subsektor kehutanan di Pulau Bangka dan Belitung menghasilkan berbagai jenis hasil hutan antara lain kayu meranti, kayu mandaru dan kayu bulat.





SEKTOR PERTAMBANGAN

TIMAH

Berdasarkan data data geologi hampir di semua wilayah baik didarat maupun dilaut mempunyai cadangan timah yang dikenal dengan istilah world’s tin belt (sabuk timah dunia).

DAFTAR PERUSAHAAN SMELTER TIMAH
YANG TELAH MENDAPAT IZIN SEBAGAI EXPORTIR TERDAFTAR (ET)
NO.NAMA PERUSAHAANLUAS KUASA PENAMBANGAN (HA)KETERANGAN
1.PT. TIMAH Tbk.473.800,06Darat : 330.664,09 Ha
Laut : 143.135,97 Ha
2.PT. KOBA TIN41.680,30 
3.CV. DS Jaya Abadi50,00 
4.PT. Bukit Timah49,60 
5.PT. Bangka Putra Karya255,00 
6.CV. Duta Putra Bangka100,00 
7.PT. Billiton Makmur Lestari374,00 
8.PT. Tinindo Inter Nusa539,00 
9.CV. Donas Kembara12,00 
10.PT. Sumber Jaya Indah75,00 
11.PT. Sari Wiguna Bina Sentosa121,00 
12.PT. Prima Timah Utama50,00 
13.Yin Chinindo Minning Industry87,20 
14.PT. Mitra Stania Prima- 
Wilayah Kuasa Pertambangan

BAHAN GALIAN C

Berdasarkan data data geologi hampir di semua wilayah baik didarat maupun dilaut mempunyai cadangan timah yang dikenal dengan istilah world’s tin belt (sabuk timah dunia).

DAFTAR PERUSAHAAN SMELTER TIMAH
YANG TELAH MENDAPAT IZIN SEBAGAI EXPORTIR TERDAFTAR (ET)
NO.JENIS BAHAN GALIANCADANGAN
1.Pasir Kwarsa252.500.000 Ton
2.Pasir Bangunan321.900.000 Ton
3.Kaolin224.300.000 Ton
4.Granit210.200.000 M3
5.Diabas89.000.000 M3
 
TABEL POTENSI BAHAN GALIAN C DAN TAMBANG
DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
NO.POTENSI BAHAN GALIANKECAMATANLUAS (HA)
1.Batu Gamping KuarsaBelinyu, Sungailiat, Jebus, Pangkalan Baru, Kelapa, Toboali30.438,77
2.Batu Gamping KuarsaBelinyu, Jebus, Sungailiat, Kelapa, Pangkalan Baru, Pangkal Balam, Toboali29.861.288
3.Batu Pasir GampinganJebus, Tanjung Pandan343.384
4.Batu Pasir Karbonat, Batu Lempung, TuffBelinyu, Koba, Toboali, Jebus25.276.261
5.Batu Pasir Karbonat, Timah, Kasiterit, LignitGantung, Membalong1.930.801
6.Batu Pasir Lempungan, Batu Lempung Gampingan, OksidaJebus, Belinyu, Sungailiat, Muntok, Kelapa, Merawang, Pangkalan Baru, Pangkal Balam, Rangkui, Bukit Intan, Koba, Payung, Sungai Selan, Toboali, Lepar Pongok, Taman Sari513.083.258
7.Batu Pasir Lempungan, Batu Lempung PasiranBelinyu, Kelapa, Jebus, Sungailiat, Muntok, Merawang, Mendo Barat, Pangkalan Baru, Taman Sari, Pangkal Balam, Rangkui, Bukit Intan, Koba, Payung, Sungai Selan, Toboali, Kelapa Kampit, Tanjung Pandan, Membalong, Gantung, Dendang, Manggar, Lepar Pongok396.841.551
8.Batu Pasir, Rijang, Tuff, Kaolin, Kasiterit, GalenaTanjung Pandan, Membalong, Dendang, Gantung, Manggar, Kelapa Kampit254.938.616
9.GranitBelinyu, Kelapa, Jebus, Sungailiat, Muntok, Merawang, Mendo Barat, Pangkalan Baru, Taman Sari, Pangkal Balam, Rangkui, Bukit Intan, Koba, Payung, Sungai Selan, Toboali, Kelapa Kampit, Tanjung Pandan, Membalong, Gantung, Dendang, Manggar, Lepar Pongok255.187.971
10.Granit, Kuarsa, KasiteritLepar Pongok, Gantung, Tanjung Pandan60.604.249
11.Granit, Oksida Besi, Batu Pasir Kuarsa, Batu PasirManggar, Kelapa Kampit, Gantung5.215.884
12.Granit, Pasir Kuarsa, Oksida BesiMembalong, Dendang20.058.629
13.Pasir Kuarsa, Oksida BesiManggar432.35
14.Timah, Batu Pasir Kuarsa, Batu LempungDendang, Gantung, Kelapa Kampit, Manggar, Membalong, Tanjung Pandan42.236.928
Potensi Bahan Galian

PASIR KUARSA

Luas sebaran pasir kuarsa di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung diperkirakan mencapai 4.143,68 ha dengan ketebalan yang sangat bervariasi antara 2-6 meter sehingga potensi cadangannya untuk wilayah pulau Bangka mencapai 252.500.000 ton, sedangkan untuk wilayah pulau Belitung mencapai 14.157.500 ton.
POTENSI PASIR KUARSA
NO.LOKASIKECAMATANKOMODITISTATUSPOTENSI (TON)
1.SijukSijukPasir KuarsaHipotetis12.500.000
2.Keleka UsangTanjung PandanPasir KuarsaHipotetis870.000
3.Tanjung BingaTanjung PandanPasir KuarsaHipotetis187.500
4.Tanjung Batu, PenyuMembalongPasir KuarsaHipotetis150.000
5.Kampung BaruTanjung PandanPasir KuarsaHipotetis75.000
6.Tanjung Empang JebutTanjung PandanPasir KuarsaHipotetis37.500
Jumlah14.157.500
 

KAOLIN

Endapan Kaolin Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dijumpai pada beberapa tempat di antaranya di daerah Badau, Dendang, Manggar, Membalong, Kelapa Kampit, dan wilayah lainnya. Kaolin ini berwarna putih, berbutir halus, lunak, dan lengket apabila basah, sebagian bersifat pasiran.
POTENSI KAOLIN
NO.LOKASIKECAMATANKOMODITISTATUSPOTENSI (TON)
1.BadauBadauKaolinHipotetis7.510.817
2.PangkalalangDendangKaolinHipotetis4.268.000
3.Air PajahManggarKaolinHipotetis1.879.000
4.Belitung BaratMembalongKaolinHipotetis111.246
5.Air SeruKelapa KampitKaolinHipotetis12.383
Jumlah13.781.446
 

BATU BESI

Di daerah Kabupaten Belitung Timur Prov.Kep.Bangka Belitung terdapat sekitar 29 perusahaan skpkpd/kp batu besi (hematite) dengan luas kp sekitar 1.390,3 ha.

ZIRKON

Zirkon di Kabupaten Provinsi Kepulauan Bangka Belitung diperkirakan terdapat bersamaan dengan endapan timah sekunder, baik berupa endapan sungai maupun endapan pantai. Butirannya yang halus dan warna yang bening agak sulit dibedakan dari butiran kuarsa yang banyak dijumpai di seluruh wilayah Propinsi Kepulauan Bangka Belitung. Sebagaimana endapan timah, untuk mengetahui potensi zirkon ini perlu dilakukan penelitian dan eksplorasi lebih lanjut.

MONASIT

Endapan monasit di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ditemukan di Gunung Muntai. Menurut Direktorat Sumber Daya Mineral (Peta Sebaran Mineral Logam P. Sumatera Bagian Selatan, 1998), monasit di Gunung Muntai memiliki cadangan terukur sebesar 182,9 ton. Selanjutnya dalam pengamatan lapangan di Gunung Muntai dijumpai banyak singkapan batu granit yang diduga mengandung monazit di bagian pinggang dan puncak gunung, namun secara megakopis sangat sulit mengetahui kandungan mineral tersebut dalam batu granit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar